Soal Uji Kompetensi Ners Keperawatan Komunitas
Berikut adalah beberapa referensi soal uji kompetensi ners keperawatan komunitas.
Kasus 1
– Masalah Keperawatan Komunitas
Perawat
komunitas datang ke sebuah wilayah untuk melakukan pengkajian, didapatkan 45%
masyarakat mengalami nyeri sendi. Hasil pemeriksaan darah didapatkan kadar asam
urat tinggi. Masyarakat setempat mengatakan sudah pernah berobat, sudah
dianjurkan minum obat setiap hari, dan menjauhi makanan pantangan untuk asam
urat, namun tidak dilakukan. Warga minum obat jika nyeri berat saja. Apakah
masalah keperawatan yang tepat untuk kasus di atas?
A. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
B. Defisit pengetahuan tentang penyakit
C. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
D. Manajemen kesehatan tidak efektif
E. Ketidakpatuhan
Pembahasan:
A. Perilaku kesehatan cenderung beresiko = populasi masyarakat sehat
(belum ada masalah kesehatan), tetapi ada perilaku yang berisiko mengakibatkan
masalah kesehatan
B. Defisit pengetahuan tentang penyakit = masalah kesehatan sudah
terjadi namun masyarakat belum tahu cara penyelesaiannya karena kurangnya
pengetahuan tentang penyakit tersebut
C. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif = Masalah kesehatan sudah
terjadi, namun masyarakat tetap melakukan perilaku yang negatif karena
kurangnya pengetahuan
D. Manajemen kesehatan tidak efektif = masalah kesehatan sudah
terjadi, tahu cara penyelesaiannya namun ada hambatan dalam melakukan
pengobatan (misal fisik, transportasi, dukungan keluarga)
E. Ketidakpatuhan = Sudah punya dan mengetahui masalah kesehatan,
sudah tahu cara penyelesaiannya namun tidak mau melakukannya meskipun tidak ada
hambatan
Pada soal
diatas disebutkan bahwa “masyarakat sudah pernah berobat, dianjurkan minum
obat setiap hari dan menjauhi makanan pantangan namun tidak dilakukan dan minum
obat jika nyeri berat saja”, sehingga jika dihubungkan dengan penjelasan
opsi jawaban di atas, maka jawaban yang benar adalah E.Ketidakpatuhan. Penyakit
terjadi akibat ketidakmauan masyarakat melakukan pencegahan dan pengobatan.
Kunci jawaban: E. Ketidakpatuhan
Referensi
:
Utami,
Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya
citra Utama. Jakarta
Kasus 2 – Masalah
Keperawatan Komunitas
Hasil pengkajian di
sebuah Kelurahan didapatkan data peningkatan 20% kasus baru penyakit menular
TBC, 50% menunjukkan adanya gejala penyakit yang sama, 75% keluarga
prasejahtera, 50% keluarga bekerja sebagai buruh, dan hampir semua penderita
tidak mau periksa ke fasilitas kesehatan dengan alasan tidak mau meninggalkan
pekerjaan. Apakah masalah keperawatan komunitas pada kasus di atas?
A. Kesiapan
peningkatan manajemen kesehatan
B. Perilaku
kesehatan cenderung beresiko
C. Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif
D. Manajemen
kesehatan tidak efektif
E. Defisiensi kesehatan komunitas
Pembahasan:
A. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan = motivasi
populasi untuk melakukan perubahan perilakuindividu atau keluarga dalam meningkatkan
kategori hidup sehat
B.
Perilaku
kesehatan cenderung beresiko =
populasi masyarakat sehat (belum ada masalah kesehatan), tetapi ada perilaku
yang berisiko mengakibatkan masalah kesehatan
C. Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif =
Masalah kesehatan sudah terjadi, namun masyarakat tetap melakukan perilaku yang
negatif karena kurangnya pengetahuan
D. Manajemen
kesehatan tidak efektif = masalah kesehatan sudah terjadi, tahu cara
penyelesaiannya namun ada hambatan dalam melakukan pengobatan (misal fisik,
transportasi, dukungan keluarga)
E. Defisiensi
kesehatan komunitas = adanya
1 atau lebih masalah kesehatan, adanya faktor yang mengganggu kesejahteraan
atau peningkatan resiko terjadinya masalah kesehatan
Pada soal
diatas disebutkan “peningkatan 20% kasus baru penyakit menular TBC, 50% menunjukkan adanya gejala penyakit yang
sama, 75% keluarga prasejahtera, hampir
semua penderita tidak mau periksa ke fasilitas kesehatan dengan alasan tidak
mau meninggalkan pekerjaan”, maka jawaban yang benar adalah E.Defisiensi kesehatan komunitas karena
adanya lebih dari 1 masalah kesehatan, adanya faktor yang mengganggu
kesejahteraan, atau adanya peningkatan resiko masalah kesehatan
Kunci jawaban: E. Defisiensi kesehatan komunitas
Referensi:
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya citra Utama. Jakarta
Kasus 3 – Masalah Keperawatan Komunitas
Perawat melakukan pengkajian di
suatu SMA, didapatkan 75% siswa suka makanan pedas dan asam, 80% suka begadang,
50% sering makan makanan instan, 30% sering telat makan. Apa masalah
keperawatan komunitas pada kasus di atas
A.
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
B.
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
C.
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
D.
Manajemen kesehatan tidak efektif
E.
Defisiensi kesehatan komunitas
Pembahasan
A. Kesiapan
peningkatan manajemen kesehatan = pola pengaturan dan pengintegrasian program
kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang cukup untuk memenuhi tujuan
kesehatan dan dapat ditingkatkan
B. Perilaku kesehatan cenderung beresiko = populasi masyarakat sehat (belum
ada masalah kesehatan), tetapi ada perilaku yang berisiko mengakibatkan masalah
kesehatan
C. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif = Masalah kesehatan sudah terjadi,
namun masyarakat tetap melakukan perilaku yang negatif karena kurangnya
pengetahuan
D. Manajemen kesehatan tidak efektif = masalah
kesehatan sudah terjadi, tahu cara penyelesaiannya namun ada hambatan dalam
melakukan pengobatan (misal fisik, transportasi, dukungan keluarga)
E.
Defisiensi kesehatan komunitas = adanya 1 atau lebih masalah
kesehatan, adanya faktor yang mengganggu kesejahteraan atau peningkatan resiko
terjadinya masalah kesehatan
Pada soal di atas disebutkan siswa
memiliki perilaku yang berisiko mengakibatkan masalah kesehatan tetapi populasi
masyarakatnya masih sehat (belum ada masalah kesehatan), maka jawaban yang
benar adalah B.Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
Kunci Jawaban : B. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Referensi :
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya
citra Utama. Jakarta
Kasus 4 – Masalah
Keperawatan Komunitas
Hasil pengkajian pada suatu wilayah
didapatkan 30% bayi dan balita mengalami stunting, 75% ibu balita tidak
mengetahui komposisi makanan bergizi dan cara pemberian makanan yang benar pada
anak. Hanya 10% saja bayi yang diberi ASI eksklusif dan anak usia 2 tahun
diberikan susu kental manis. Apakah masalah keperawatan komunitas yang paling
tepat untuk kasus di atas?
A.
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
B.
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
C.
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
D.
Manajemen kesehatan tidak efektif
E.
Defisiensi kesehatan komunitas
Pembahasan
A.
Kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan = pola
pengaturan dan pengintegrasian program kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari
yang cukup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan
B.
Perilaku
kesehatan cenderung beresiko
= populasi masyarakat sehat (belum ada masalah kesehatan), tetapi ada perilaku
yang berisiko mengakibatkan masalah kesehatan
C. Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif = Masalah kesehatan sudah terjadi,
namun masyarakat tetap melakukan perilaku yang negatif karena kurangnya
pengetahuan
D.
Manajemen
kesehatan tidak efektif = masalah kesehatan sudah terjadi, tahu cara
penyelesaiannya namun ada hambatan dalam melakukan pengobatan (misal fisik,
transportasi, dukungan keluarga)
E.
Defisiensi kesehatan komunitas = adanya 1 atau lebih masalah
kesehatan, adanya faktor yang mengganggu kesejahteraan atau peningkatan resiko
terjadinya masalah kesehatan
Pada soal diatas disebutkan bahwa sudah ada masalah
kesehatan stunting pada bayi dan anak namun ibu belum mengetahui komposisi
makanan bergizi dan cara pemberian makanan yang benar pada anak, maka jawaban
yang tepat untuk kasus di atas adalah C.Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif karena masalah kesehatan terjadi akibat kurangnya
pengetahuan ibu tentang makanan bergizi untuk anak
Kunci Jawaban : C.
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Referensi :
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya citra Utama. Jakarta
Kasus 5
Seorang perawat komunitas
berkunjung ke rumah pasien TBC yang putus obat. Hasil kunjungan pasien
mengatakan tidak bisa ke puskesmas untuk mengambil obat dikarenakan tidak ada
anggota keluarga yang bisa mengantar pasien ke Puskesmas ataupun membantu mengambil
obat. Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk kasus di atas?
A. Kesiapan
peningkatan manajemen kesehatan
B. Perilaku
kesehatan cenderung beresiko
C. Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif
D. Manajemen
kesehatan tidak efektif
E. Defisiensi
kesehatan komunitas
Pembahasan
A. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan = pola pengaturan dan pengintegrasian
program kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang cukup untuk memenuhi
tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan
B. Perilaku kesehatan cenderung beresiko = populasi masyarakat sehat (belum
ada masalah kesehatan), tetapi ada perilaku yang berisiko mengakibatkan masalah
kesehatan
C. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif = Masalah kesehatan sudah terjadi, namun masyarakat tetap
melakukan perilaku yang negatif karena kurangnya pengetahuan
D. Manajemen kesehatan tidak efektif =
masalah kesehatan sudah terjadi, tahu cara penyelesaiannya namun ada hambatan
dalam melakukan pengobatan (misal fisik, transportasi, dukungan keluarga)
E. Defisiensi kesehatan komunitas = adanya 1 atau lebih masalah kesehatan, adanya faktor
yang mengganggu kesejahteraan atau peningkatan resiko terjadinya masalah
kesehatan
Pada soal diatas dijelaskan bahwa klien
putus obat dikarenakan tidak ada anggota keluarga yang bisa mengantar atau
membantu pasien mengambil obat di Puskesmas, maka jawaban yang tepat untuk
kasus di atas adalah D.Manajemen
kesehatan tidak efektif
Kunci Jawaban : D. Manajemen kesehatan tidak efektif
Referensi :
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya
citra Utama. Jakarta
Kasus 6
Seorang mahasiswa keperawatan melakukan pengkajian di suatu
wilayah. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat penanggungjawab wilayah
binaan setempat didapatkan temuan sebanyak 40% warga mengalami hipertensi dan
60% nyeri sendi, namun hanya 30% saja yang rutin periksa ke rumah sakit,
puskesmas, atau mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diadakan di kelurahan. Apakah
jenis data yang sedang dikaji oleh mahasiswa?
A.
Data inti komunitas
B.
Data pelayanan kesehatan
C.
Data subsistem komunitas
D.
Data perspektif perawat
E.
Data statistik vital
Pembahasan
A. Data inti
komunitas = meliputi sejarah/riwayat suatu wilayah dan data kependudukan,
data demografi, statistik vital (angka kelahiran dan kematian), nilai dan
kepercayaan, agama
B.
Data pelayanan
kesehatan = termasuk pengkajian 8 sub sistem komunitas
C. Data subsistem
komunitas = meliputi lingkungan fisik (sumber air, flora, fauna), pelayanan
kesehatan dan sosial, ekonomi (pekerjaan), keamanan (tindakan criminal) dan
transportasi (terjangkau kendaraan umum), politik dan pemerintahan (RT, RW,
Kelurahan, komunikasi (Bahasa), pendidikan, rekreasi
D. Data perspektif
(masyarakat, tenaga kesehatan) = pengkajian terkait pengetahuan, sikap, dan
perilaku terkait masalah kesehatan yang ada di wilayah, pendapat masyarakat
atau tenaga kesehatan tentang potensial masalah kesehatan yang muncul, perilaku
masyarakat yang mempengaruhi kesehatan)
E.
Data statistik
vital = Termasuk data inti pengkajian komunitas
Berdasarkan penjelasan di atas
maka jawaban yang benar adalah D.Data
perspektif perawat karena yang memberikan data masalah kesehatan di wilayah
tersebut adalah perawat
Kunci Jawaban : D. Data perspektif perawat
Referensi :
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya citra Utama. Jakarta
Kasus 7
Perawat komunitas sedang memberikan
pendidikan kesehatan tentang pemberian ASI eksklusif pada ibu yang mempunyai
bayi berusia kurang dari 6 bulan. Apakah evaluasi sumatif dari kegiatan
pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh perawat tersebut?
A.
Peserta mampu mendemonstrasikan cara menyusui yang
benar
B.
Peserta mampu menyebutkan waktu-waktu yang tepat untuk
memberikan ASI pada bayi
C.
Peningkatan persentase ibu memberikan ASI ekklusif pada
bayi
D.
Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan dari awal
hingga akhir
E.
Peserta mampu menyebutkan akibat jika bayi tidak
mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan
Pembahasan
A.
Termasuk evaluasi formatif
B.
Termasuk evaluasi formatif
C.
Termasuk evaluasi sumatif akrena adanya perubahan
perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi
D.
Termasuk evaluasi formatif
E.
Termasuk evaluasi formatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir
setelah pendidikan kesehatan selesai dilaksanakan untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Dalam hal ini evaluasi sumatif meliputi perubahan perilaku
masyarakat yang diharapkan setelah mengikuti program, oleh karena itu jawaban
yang benar untuk kasus diatas adalah C,
Peningkatan persentase ibu memberikan ASI ekklusif pada bayi
Kunci Jawaban : C. Peningkatan
persentase ibu memberikan ASI ekklusif pada bayi
Referensi :
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya
citra Utama. Jakarta
Kasus 8
Seorang perawat melakukan skrining
di suatu sekolah dasar. Didapatkan data 60% siswa mengalami anemia. Berdasarkan
hasil tersebut perawat melakukan pengkajian lebih lanjut pada orang tua siswa
dengan menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi penyebab anemia dan
pengetahuan ibu tentang anemia pada anak. Apakah peran yang dilakukan perawat
berdasarkan kasus di atas?
A.
Penemu kasus
B.
Edukator
C.
Konselor
D.
Advokat
E.
Manajer kasus
Pembahasan
A. Penemu kasus =
perawat terlibat dalam menemukan kasus permasalahan kesehatan untuk selanjutnya
dilakukan pengkajian lebih lanjut secara mendetail agar dapat dilakukan
intervensi yang tepat berdasarkan data yang telah didapatkan
B.
Edukator =
peran perawat memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat
C.
Konselor =
konsultan, membantu menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat
D. Advokat = bertanggungjawab
membantu masyarakat menginterpretasikan informasi dan mengambil keputusan
terkait kesehatan
E. Manajer kasus = peran perawat dalam
menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas
Pada soal di atas dijelaskan bahwa
perawat menemukan kasus anamia pada siswa SD lalu melakukan pengkajian lagi
lebih mendalam untuk mengidentifikasi penyebab anemia dan tingkat pengetahuan
ibu dalam mengatasi anemia pada anak, oleh karena itu jawaban yang tepat untuk
kasus di atas adalah A. Penemu kasus
Kunci Jawaban : A. Penemu kasus
Referensi :
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya
citra Utama. Jakarta
Kasus 9
Seorang perawat komunitas melakukan kunjungan ke
sekolah-sekolah dasar untuk memberikan obat cacing secara gratis kepada anak
sekolah dasar dan balita pada kegiatan posyandu. Kegiatan ini rutin dilakukan
selama dua kali dalam setahun. Apakah bentuk tindakan yang dilakukan oleh
perawat?
A.
Penyuluhan kesehatan
B.
Kuratif
C.
Preventif primer
D.
Preventif sekunder
E.
Preventif tersier
Pembahasan
A. Penyuluhan kesehatan = pendidikan
kesehatan
B.
Kuratif =
upaya pengobatan setelah ditemukan masalah kesehatan
C.
Preventif primer
= pencegahan sebelum sakit, untuk menurunkan risiko
D.
Preventif
sekunder = pencegahan saat dicurigai adanya masalah kesehatan
E.
Preventif
tersier = pencegahan dalam bentuk rehabilitasi (individu yang sakit agar
segera pulih), mencegah terjadinya komplikasi
Berdasarkan penjelasan di atas maka jawaban yang benar
adalah C.Preventif primer karena
pada soal tidak dijelaskan adanya komunitas yang sakit, pemberian obat cacing
untuk pencegahan
Kunci Jawaban : C. Preventif
primer
Referensi :
Utami, Ressa Andriyani., dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Komunitas I. Mahakarya citra Utama. Jakarta
Kasus 10 – Evaluasi
Keperawatan Komunitas
Perawat komunitas mengajarkan senam otak pada lansia di
sebuah desa. Pada akhir sesi penyuluhan, perawat meminta lansia untuk melakukan
kembali atau mengulang senam yang telah diajarkan oleh perawat dan lansia mampu
melakukan senam sesuai dengan yang telah diajarkan. Apakah jenis evaluasi hasil
yang ada dalam kasus di atas?
A.
Kognitif
B.
Afektif
C.
Psikomotor
D.
Formatif
E.
Sumatif
Pembahasan
A.
Pengulangan informasi yang telah diajarkan oleh peserta
B.
Status emosional peserta untuk memberikan respon
terhadap intervensi yang telah diajarkan
C.
Mendemonstrasikan kembali intervensi yang telah
diajarkan
D.
Evaluasi jangka pendek, yaitu sesaat setelah diberikan
pendidikan kesehatan
E.
Evaluasi jangka [anjang, yaitu hasil akhir yang
diharapkan setelah diberikan pendidikan kesehatan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat
untuk kasus di atas adalah C. Psikomotor
karena peserta mampu mengulang senam telah diajarkan oleh perawat
Kunci Jawaban : C.
Psikomotor
Referensi :
Dewi, E.U., Rumbo, H., Swarjana, I.K.D., Hidayat, T., Basri, A.A., Siswati., Sholihah, M., Adinata, A.A., Rasiman, N.B. 2022. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Rizmedia Pustaka Indonesia. Sulawesi Selatan
Pembuat Soal : Ns. Caturia Sasti Sulistyana, S.Kep., M.Kep.